Senin, 14 Oktober 2019

Pengemulsi (ZAT ADITIF)

Menurut Wikipedia, aditif makanan adalah bahan tambahan makanan yang dengan sengaja ditambahkan dalam jumlah kecil.
Tujuan penambahan zat aditif adalah untuk memperbaiki penampakan makanan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan.
Selain itu penggunaan aditif makanan dapat meningkatkan nilai gizi seperti mineral, protein dan juga vitamin.
Penggunaan aditif makanan ini awalnya berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang disebut dengan zat aditif alami. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan zat aditif dibuat dari bahan kimia.



PENGEMULSI

Hasil gambar untuk zat aditif pengemulsi  Hasil gambar untuk zat aditif pengemulsi

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI  No.722/Menkes/Per/IX/1988 tentang  Bahan tambahan makanan, Pengemulsi, pemantap, dan pengental adalah bahan tambahan makanan yang dapat membantu terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogeny pada makanan. Emulsi adalah  suatu sistem yang terdiri dari dua fase cairan yang tidak saling melarut, di mana salah satu cairan terdispersi dalam bentuk globula-globula di dalam cairan lainnya.  Cairan yang terpecah menjadi globula-globula dinamakan fase terdispersi, sedangkan cairan yang mengelilingi globula-globula dinamakan fase kontinyu atau medium dispersi

Istilah pengemulsi (emulsifier) atau surfaktan dalam beberapa hal kurang tepat. Alasannya,  bahan ini dapat melakukan beberapa fungsi yang pada beberapa jenis produk tidak berkaitan langsung dengan pembentukan emulsi sama sekali.

Zat pengemulsi dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya, pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya.
Contoh pengemulsi
·        Lesitin pada kuning telur
·        Gom arab
·        Gliserin

0 komentar:

Posting Komentar