Kamis, 26 September 2019

Gejala kekurangan mineral

1. Zat besi


Kebutuhan zat besi di setiap kelompok usia anak:
  • Usia 0-6 bulan: –
  • Usia 7-11 bulan: 7 mg
  • Usia 1-3 tahun: 8 mg
  • Usia 4-6 tahun: 9 mg
  • Usia 7-9 tahun: 10 mg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laki 13 mg dan perempuan 20 mg
  • Usia 13-15 tahun: laki-laki 19 mg dan perempuan 26 mg
  • Usia 16-18 tahun: laki-laki 15 mg dan perempuan 26 mg
Zat besi adalah mineral penting yang bertugas sebagai komponen utama sel darah merah. Mineral ini akan berikatan dengan hemoglobin, dan terlibat dalam proses pengangkutan oksigen serta nutrisi ke seluruh sel-sel tubuh. Tidak hanya satu, tapi ada dua bentuk zat besi di dalam tubuh manusia.
Pertama yakni heme iron yang hanya ada di dalam sumber makanan hewani, seperti daging merah. Sedangkan yang kedua yakni non heme iron, yang ada di dalam sumber makanan hewani maupun nabati. Ketimbang non heme iron, bentuk zat besi heme iron cenderung lebih mudah diserap oleh tubuh.
Zat besi memang bisa dengan mudah ditemukan dalam sumber makanan harian. Namun tak jarang, kekurangan mineral zat besi merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi, termasuk pada anak-anak.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi yang didapat dari makanan harian, maupun karena peningkatan kebutuhan zat besi di beberapa kelompok usia. Selama periode pertumbuhan, kebutuhan zat besi anak biasanya akan semakin meningkat.
Terlebih ketika anak sudah memasuki usia remaja, di mana kebutuhan zat besi terbilang tinggi akibat pubertas. Jika tidak mampu tercukupi dengan baik, kurangnya asupan mineral zat besi anak berisiko mengakibatkan anemia.
Gejala yang timbul ketika anak kurang asupan mineral zat besi:
  • Kulit terlihat pucat
  • Lemas, lesu, lelah
  • Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat
  • Nafsu makan menurun
  • Pernapasan anak cenderung cepat dan tidak normal
  • Sering terserang penyakit infeksi

Pilihan makanan sumber zat besi

Anak yang dinyatakan kurang asupan mineral zat besi, biasanya akan dianjurkan untuk memperbanyak makanan sumber zat besi. Misalnya dari sumber makanan hewani seperti daging sapi, ikan sarden, ikan tuna, ikan salmon, kerang, ayam, serta telur.
Sementara dari sumber makanan nabati, bisa diperoleh dari kacang-kacangan, biji-bijian, bayam, sawi, kangkung, dan brokoli.
Di sisi lain, Anda juga bisa memberikan sumber makanan dengan kandungan vitamin C yang tinggi guna mempermudah penyerapan zat besi pada anak. Baik itu jeruk, paprika, tomat, stroberi, kiwi, mangga, dan lain sebagainya.

2. Yodium

Sumber: Thyroid
Kebutuhan yodium di setiap kelompok usia anak:
  • Usia 0-6 bulan: 90 mcg
  • Usia 7-11 bulan: 120 mcg
  • Usia 1-12 tahun: laki-laki dan perempuan 120 mcg
  • Usia 13-18 tahun: laki-laki dan perempuan 150 mcg
Yodium adalah mineral penting yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi kelenjar tiroid, sekaligus produksi hormon tiroid. Ada sekitar 15-23 miligram (mg) yodium di dalam tubuh manusia, sebanyak 75 persennya terdapat pada kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid akan menghasilkan hormon tiroid yang berguna untuk mendukung berbagai proses di dalam tubuh. Meliputi pertumbuhan fisik, perkembangan otak, menjaga kekuatan tulang, hingga mengatur laju metabolisme tubuh.
Meski fungsinya cukup penting, tapi kekurangan mineral yodium merupakan kondisi yang cukup umum terjadi, termasuk pada anak-anak. Penyakit gondok adalah akibat utama dari kekurangan yodium, yang biasanya menimbulkan pembengkakan pada leher anak.
Bahkan menurut UNICEF, perkembangan otak anak bisa terhambat ketika asupan mineral yodium kurang. Dalam kondisi yang cukup parah, kekurangan mineral yodium pada anak dapat menyebabkan efek samping serius. Misalnya perkembangan tubuh terganggu, hingga keterbelakangan mental.
Berikut berbagai gejala saat anak kurang asupan mineral yodium:
  • Pembengkakan di leher
  • Berat badan meningkat
  • Tubuh terasa lemas dan lelah
  • Rambut rontok
  • Kulit kering hingga mengelupas
  • Tubuh terasa dingin tidak seperti biasanya
  • Detak jantung meningkat
  • Kesulitan dalam belajar dan mengingat sesuatu

Pilihan makanan sumber yodium

Kekurangan mineral yodium pada anak bisa diatasi dengan memperbanyak makan makanan dengan kandungan yodium yang tinggi. Anda bisa memberikan berbagai makanan sumber yodium seperti garam, susu, daging, ikan, ayam, sayur-sayuran, buah, dan rumput laut.

3. Kalsium


Kebutuhan kalsium di setiap kelompok usia anak:
  • Usia 0-6 bulan: 200 mg
  • Usia 7-11 bulan: 250 mg
  • Usia 1-3 tahun: 650 mg
  • Usia 4-9 tahun: 1000 mg
  • Usia 10-18 tahun: laki-laki dan perempuan 1200 mg
Asupan kalsium pada anak penting untuk mendukung fungsi sel-sel tubuh, khususnya bagi perkembangan tulang dan gigi. Itu sebabnya, asupan kalsium selama masa pertumbuhan harus senantiasa tercukupi guna menunjang pertumbuhan tulang dan gigi.
Selain itu, kalsium juga bertugas untuk membantu menghantarkan sinyal dari dan ke seluruh organ tubuh. Asupan mineral kalsium yang kurang pada anak berisiko mengganggu fungsi organ jantung, otot, serta saraf. Menariknya, kadar kalsium yang ada di dalam darah telah diatur sedemikian rupa.
Jika kadar kalsium di dalam darah berlebih, tulanglah yang bertugas untuk menyimpannya. Sebaliknya, ketika tubuh kekurangan, tulang akan melepaskan simpanan kalsium guna menggantikan kadar kalsium yang menipis.
Oleh karena itu, gejala kurang mineral kalsium pada anak biasanya membuat fungsi tulang terganggu. Misalnya mengakibatkan penyakit rakitis yang membuat tulang lunak dan lemah, serta osteoporosis di kemudian hari.
Kekurangan mineral kalsium pada anak akan menimbulkan gejala berupa:
  • Masalah otot
  • Kelelahan parah
  • Kerusakan gigi
  • Kulit kering
  • Kuku mudah patah

Pilihan makanan sumber kalsium

Demi menghindari semakin buruknya kondisi kekurangan mineral kalsium pada anak, Anda bisa memberikan makanan sumber kalsium tinggi. Baik itu susu, ikan, telur, keju, yogurt, maupun sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, kangkung, brokoli, dan lainnya.
Selain itu, perbanyak juga asupan vitamin D dari makanan harian anak guna membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh. Misalnya dari makanan seperti ikan, jamur, susu, keju, kuning telur, atau dari paparan sinar matahari sebagai sumber vitamin D.

4. Magnesium


Kebutuhan magnesium di setiap kelompok usia anak:
  • Usia 0-6 bulan: 30 mg
  • Usia 7-11 bulan: 55 mg
  • Usia 1-3 tahun: 60 mg
  • Usia 4-6 tahun: 95 mg
  • Usia 7-9 tahun: 120 mg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laki 150 mg dan perempuan 155 mg
  • Usia 13-15 tahun: laki-laki dan perempuan 200 mg
  • Usia 16-18 tahun: laki-laki 250 mg dan perempuan 220 mg
Magnesium adalah mineral yang penting untuk mendukung struktur tulang dan gigi anak. Lebih dari itu, magnesium juga berperan dalam proses penyerapan kalsium, metabolisme makanan, serta menghantarkan impuls saraf.
Asupan magnesium yang optimal juga bertugas untuk mendukung kerja berbagai enzim pada tubuh. Atas dasar itulah, kekurangan mineral magnesium pada anak berisiko menimbulkan beragam penyakit nantinya. Entah itu diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, hingga sindrom metabolik.
Gejala kurangnya kadar magnesium dalam tubuh anak yakni:
  • Nafsu makan menurun
  • Mual dan muntah
  • Tubuh terasa lemas dan lelah
  • Detak jantung tidak normal
  • Kram otot
  • Mati rasa atau kesemutan di satu atau beberapa area tubuh
  • Kejang
Di samping itu, kekurangan magnesium pada anak dapat berisiko mengakibatkan gejala yang sering tidak disadari. Kondisi ini bisa menimbulkan peningkatan tekanan darah maupun resistensi insulin.

Pilihan makanan sumber magnesium

Jangan sampai kondisi anak semakin memburuk karena kurang asupan mineral magnesium. Maka itu, berikan sumber magnesium dari makanan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, brokoli, bayam, alpukat, pisang, susu, serta beberapa jenis ikan.

5. Seng


Kebutuhan seng di setiap kelompok usia anak:
  • Usia 0-6 bulan: –
  • Usia 7-11 bulan: 3 mg
  • Usia 1-3 tahun: 4 mg
  • Usia 4-6 tahun: 5 mg
  • Usia 7-9 tahun: 11 mg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laki 14 mg dan perempuan 13 mg
  • Usia 13-15 tahun: laki-laki 18 mg dan perempuan 16 mg
  • Usia 16-18 tahun: laki-laki 17 mg dan perempuan 14 mg
Seng di dalam tubuh manusia tersebar luas di semua sel, jaringan, organ, otot, serta tulang. Tak kalah dengan berbagai jenis mineral lainnya, seng juga merupakan mineral dengan segudang manfaat penting bagi tubuh.
Meliputi meningkatkan sistem kekebalan, membantu proses regenerasi sel, hingga mempercepat penyembuhan luka. Asupan seng yang optimal dibutuhkan oleh anak untuk mendukung proses tumbuh kembangnya. Itu sebabnya, mengutip dari UNICEF, kekurangan sel membawa berbagai dampak bagi anak.
Kurang asupan mineral seng pada anak bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkat risiko serangan penyakit infeksi. Misalnya seperti infeksi pada saluran pencernaan anak yang menyebabkan diare. Asupan mineral seng yang kurang pada anak bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Mulai dari kurang tercukupinya kebutuhan seng harian anak, kehilangan sejumlah kadar seng dari dalam tubuh, serta memiliki masalah kesehatan tertentu. Dalam kondisi tersebut, biasanya anak akan mengalami satu atu lebih gejala kurang mineral seng yang umum, seperti:
  • Nafsu makan menurun
  • Pertumbuhan anak cenderung lebih lambat dari yang seharusnya
  • Sistem kekebalan tubuh menurun
Ketika kekurangan seng berkembang semakin parah, anak bisa mengalami gejala seperti:
  • Perkembangan kematangan seksual terhambat
  • Kemampuan indera penciuman menurun
  • Diare
  • Lemas dan lesu
  • Rambut rontok
  • Penyembuhan luka butuh waktu lama
  • Penurunan berat badan drastis

Pilihan makanan sumber seng

Jika tidak ingin kondisi kekurangan mineral seng pada anak semakin memburuk, berikan sumber makanan yang dapat mencukupi kebutuhan seng harian. Berbagai jenis makanan dengan kandungan seng yang tinggi yaitu tiram, kepiting, daging sapi, susu, telur, ayam, kacang-kacangan, jamur, yogurt, bayam, dan lain sebagainya.

Gejala kekurangan vitamin

Akibat Kekurangan Vitamin A

Vitamin A memiliki nama biokimia retinol. Menurut kamus kesehatan, vitamin A merupakan vitamin larut lemak yang disintesis dari beta karoten yang ada dalam tubuh. Vitamin A memiliki sifat antioksidan. Selain itu, ini merupakan senyawa yang sangat penting untuk menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh kita. Adapun makanan yang mengandung vitamin A berasal dari sayur-sayuran (terutama sayuran yang berwarna hijau dan kuning), buah yang mengandung vitamin A  terutama yang berwarna merah dan kuning seperti wortel, pepaya, pisang, dan lain sebagainya), ikan, dan berbagai jenis produk susu.
Berikut ini adalah bahaya akibat kekurangan vitamin A  yang harus kita ketahui :
  1. Gangguan Pada Penglihatan (Mata)
Salah satu manfaat dari vitamin A adalah menjaga kesehatan mata, jadi jika tubuh kita kekurangan asupan (mengalami defisiensi) vitamin A akan dapat menimbulkan berbagai dampak negativ, salah satunya terjadi pada penglihatan kita, seperti :
  • Katarak. ( Baca : Gejala katarak  – Penyebab katarak )
  • Rabun senja.
  • Xeropthalmia (kelainan yang terjadi pada selaput lendir dan selaput bening pada mata yang menyebabkan mata menjadi kering).
  1. Timbulnya Penyakit Kulit
Defisiensi vitamin A disinyalir sebagai salah satu penyebab terganggunya produksi mucus oleh sel-sel kelenjar. Kondisi ini pada akhirnya akan menimbulkan beberapa kondisi kulit seperti :
  • Regenerasi kulit yang terganggu. Terganggunya proses regenerasi kulit, di mana sel-sel epitel yang kering dan bersisik akan menggantikan kulit yang mengalami proses regenerasi tersebut. Sehingga kulit akan menjadi kering, bersisik, pecah-pecah, dan kasar
  • Luka sulit sembuh. Jika mengalami luka, maka luka tersebut akan sulit disembuhkan
  • Iritasi kulit. Meningkatkan resiko infeksi pada kulit.
  1. Infeksi saluran kemih
Salah satu fungsi penting vitamin A dalam tubuh adalah untuk membantu proses penyerapan nutrisi dan cairan di dalam tubuh. Defisiensi vitamin A akan mengganggu proses penyerapan cairan tersebut, sehingga asupan cairan menjadi berkurang. Kondisi ini pada akhirnya akan berpengaruh pada kandung kemih, yaitu lebih rentan terjadi infeksi di daerah tersebut.
  1. Menghambat Pertumbuhan
Secara tidak langsung, tubuh memerlukan vitamin A dalam proses pembentukan tulang dan epitel, di mana fungsi dari vitamin ini adalah mensintesis protein, sehingga terbentuk sel-sel baru pada tulang dan gigi. Otomatis jika tubuh mengalami difisiensi vitamin A maka pembentukan tulang dan gigi juga akan ikut terganggu, dan pada akhirnya akan menimbulkan gangguan pada jaringan ikat
  1. Meningkatkan Resiko Kelainan Pada Janin
Asupan vitamin A selama masa kehamilan akan berpengaruh terhadap kondisi janin di dalam kandungan. Defisiensi vitamin A selama masa kehamilan dapat meningkatkan resiko bayi lahir cacat, serta bayi lahir dengan berat yang rendah (dibawah normal)
  1. Terganggunya Sistem Imunitas
Vitamin A memiliki kaitan yang erat dengan sistem imun dalam tubuh, di mana vitamin A berperan penting dalam proses pembentukan sel T. Ketika tubuh kekurangan vitamin A, maka otomatis sistem imune dalam tubuh juga akan terganggu (mengalami penurunan), dan jika hal itu terjadi, maka seseorang akan lebih rentan terhadap ancaman berbagai penyakit, seperti flu, demam, batuk, pusing, dan penyakit kronis lainnya.

Akibat Kekurangan Vitamin B

Vitamin B merupakan senyawa yang berperan penting di dalam metabolisme tubuh, di mana senyawa ini bertindak sebagai koenzim yang mampu meningkatkan  reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai bentuk sumber energi. Ada beberapa jenis vitamin yang digolongkan ke dalam vitamin B, seperti :
  1. Akibat Kekurangan Vitamin B1 (Thiamin)
Thiamin merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah larut dalam air. Ada beberapa sumber makanan yang dipercaya mengandung vitamin jenis ini, di antaranya adalah, nasi, gandum, susu, telur, daging, serta kacang-kacangan.
Berikut ini ada beberapa akibat jika tubuh kekurangan thiamin akan berakibat pada :
Masalah Pada Kulit
Defisiensi thiamin bisa berakibat pada kesehatan kulit, yaitu dapat memicu terjadinya kulit kering dan bersisik.
Penyakit beri-beri
Ini merupakan salah satu dampak defisiensi thiamin akut, yaitu timbulnya penyakit beri-beri. Penyakit ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu beri-beri kering yang diakibatkan gangguan saraf dan otot, serta beri-beri basah yang disebabkan oleh gangguan pada jantung. Selain kedua jenis tersebut, defisiensi thiamin juga akan menimbulkan dampak terjadinya beri-beri infantil, yaitu beri-beri yang dialami oleh bayi sekitar usia 3 hingga 4 minggu yang disusui oleh ibu yang kekurangan vitamin B1. Penyakit ini bisa menimbulkan gagal jantung, kehilangan suara, serta kehilangan reflek-reflek tertentu.
Sindrom Wernicke- Korsakoff
Ketika tubuh kekurangan vitamin B1, maka hal ini akan menyebabkan gangguan pada otak, terutama bagi mereka yang gemar mengkonsumsi alkohol. Sindrom ini dibedakan menjadi 2 jenis, yang pertama adalah Ensefalopati Wernicke yang menyebabkan kebingungan, kesulitan berjalan, serta gangguan penglihatan. Dan jika terus dibiarkan bisa menyebabkan koma dan kematian. Sindrom yang kedua adalah psikosis Korsakoff yang dapat menyebabkan kebingungan, serta hilangnya memori akan kejadian-kejadian yang baru saja dialami.
Gagal Jantung
Ini merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang salah satu penyebabnya adalah karena tubuh kekurangan vitamin B1 yang mengakibatkan jantung bekerja lebih keras sehingga pada akhirnya mengalami gagal jantung. ( Baca : Gejala gagal jantung  )
Sembelit
Salah satu dampak buruk dari defisiensi thiamin adalah terganggunya proses kerja usus dalam penyerapan nutrisi yang berasal dari makanan yang kita makan, yang pada akhirnya kondisi tersebut berpengaruh terhadap pembentukan feses. ( Baca : Makanan penyebab sembelit  )
Hilangnya Nafsu Makan
Ketika seseorang kehilangan nafsu makan, maka hal itu akan mengakibatkan terganggunya fungsi lambung dalam menyerap sari makanan. Dan jika hal ini terus terjadi, maka akan dapat mengakibatkan penurunan berat badan
Gangguan Mental
Kekurangan thiamin juga berakibat pada terganggunya selaput syaraf. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan ingatan, mengalami kepikunan, bahkan bisa menyebabkan terjadinya gangguan mental. ( Baca : Faktor penyebab lemah mental  )
  1. Akibat Kekurangan Vitamin B2 (Riboflavin)
Ada beberapa jenis makanan yang disinyalir sebagai sumber yang baik untuk mendapatkan vitamin B2 atau yang dikenal dengan Riboflavin, seperti susu, kedelai, kuning telur, serta sayur-sayuran yang masih segar. Berikut ini adalah akibat kekurangan vitamin B2 atau ariboflavinosis :
Gangguan Pada Bibir
Ada beberapa jenis gangguan kesehatan yang akan menyerang, ketika tubuh Anda mengalami Defisiensi riboflavin, seperti timbulnya peradangan pada bibir (Cheilosis), bibir pecah-pecah (stomatitis angular), serta lidah berwarna keunguan (glossitis). Penyakit-penyakit tersebut tentu saja akan mengganggu Anda, apalagi ketika sedang makan. Yang lebih parahnya adalah akibat defisiensi vitamin ini, terutama pada masa kehamilan, bisa berakibat bayi lahir sumbing serta terjadinya gangguan pertumbuhan. ( Baca : Cara mengatasi bibir kering  –Penyebab bibir pecah pecah dan kering  )
Gangguan Penglihatan
Selain vitamin A, ternyata vitamin B2 juga mampu mengakibatkan terjadinya gangguan penglihatan manakala tubuh kita kekurangan asupannya. Adapun penyakit yang terkait dengan penglihatan akibat kekurangan riboflavin adalah katarak dan keratitis (penyakit yang diakibatkan oleh terjadinya peradangan pada kornea mata).
  1. Akibat Kekurangan Vitamin B3 (Niasin)
Niacin merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada prosuk-produk hewani seperti ikan, hati, ginjal, serta daging unggas. Akan tetapi beberapa sumber pangan lain seperti kentang dan gandum juga merupakan sumber niacin yang baik. Niacin memiliki peranan yang cukup penting dalam tubuh kita, salah satunya adalah dapat menetralisir berbagai jenis senyawa racun. Akan tetapi jika tubuh kita kekurangan asupan Niacin, akan dapat menimbulkan beberapa kondisi seperti :
Gangguan Pencernaan
Ketika tubuh mengalami defisiasi vitamin B3 (niacin) akan dapat menimbulkan gangguan sistem pencernakan, salah satunya adalah diare. Defisiensi vitamin B3 tersebut akan menjadi akut ketika kondisi diare terus berlangsung, di mana diare tersebut dapat mengeluarkan vitamin B3 dari dalam tubuh dalam jumlah yang lebih banyak. ( Baca : Gangguan pencernaan )
Gangguan Mental
Jika tubuh Anda kehilangan niacin dalam jumlah yang cukup besar, maka hal itu bisa mengganggu fungsi otak untuk bekerja lebih optimal. Dan pada akhirnya hal itu bisa mengakibatkan terjadinya gangguan mental seperti kebingungan, insomnia, serta mudah lupa.
Pellagra
Ini merupakan penyakit yang ditandai oleh beberapa kondisi seperti gangguan pada kulit, otak, dan saluran pencernaan. Seseorang dengan pellagra akan mengalami beberapa kelainan kulit yang terjadi di tempat-tempat tertentu seperti leher, wajah, tangan, kaki, dan betis. Gangguan tersebut bersifat menetap dan bagian tubuh yang terkena bisa menjadi bersisik dan timbul warna kecoklatan. Gejala penyakit ini bisa diikuti oleh adanya gangguan pada sistem pencernakan, seperti mual, muntah, nafsu makan yang hilang, konstipasi, rasa perut yang tidak enak, serta diare yang terkadang berdarah.
  1. Akibat Kekurangan Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Ini merupakan enzim yang memiliki berbagai macam fungsi bangi sistem metabolisme tubuh, seperti metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Beberapa sumber bahan pangan yang disinyalir sebagai penghasil vitamin ini antara lain adalah berbagai produk hewani seperti daging, hati, susu, serta ginjal. Selain itu vitamin ini juga bisa didapatkan dari produk nabati seperti kacang hijau serta sayur-sayuran yang berwarna hijau. Defisiensi vitamin B5 (asam Pantotenat) bisa mengakibatkan gangguan kesehatan seperti berikut ini :
Kelelahan
Salah satu faktor penyebab timbulnya kelelahan pada tubuh kita adalah karena kurangnya asupan vitamin B5. Di atas telah dikatakan bahwa vitamin ini memegang peranan penting bagi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Nah, ketika tubuh kekurangan zat tersebut, maka sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein tidak akan bisa terjadi. Inilah yang menyebabkan terjadinya kegemukan, serta kelelahan akibat tubuh tidak mendapatkan jumlah energi yang dibutuhkan.Kelelahan ini juga menjadi gejala anemia dimana tubuh kekurangan oksigen dan kekurangan sel darah merah.
Kerontokan Rambut dan Timbulnya Uban
Sekarang ini, banyak sekali orang-orang yang telah beruban meskipun usia mereka masih tergolong muda. Mengapa hal itu terjadi? Salah satu penyebab timbulnya uban tersebut adalah karena tubuh mengalami defisiensi asam pantotenat. Selain uban, kekurangan asam pantotenat dalam tubuh juga berdampak lain pada rambut, yaitu terjadinya kerontokan. ( Baca : Uban dini )
Menimbulkan Jerawat
Jerawat timbul karena terjadi penumpukan lemak di sekitar daerah pada tubuh yang terkena gangguan tersebut, misalnya wajah. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan vitamin, khususnya asam phantotenat yang didapatkan oleh tubuh kita. jadi, jika Anda ingin terbebas dari  jerawat, penuhi asupan vitamin B5 yang bisa Anda dapatkan dari telur, daging, alpukat, sayur-sayuran berwarna hijau, ikan, daging ayam, dan lain sebagainya.
Depresi
Asam phantotenant adalah salah satu jenis vitamin yang dapat membantu meningkatkan jumlah sel-sel darah merah yang akan membawa berbagai nutrisi baik ke otak. Artinya, jika  tubuh mengalami defisiensi vitamin ini maka tentu saja akan menimbulkan gangguan bagi tubuh kita dalam memproduksi sel-sel darah merah tersebut. Dan salah satu dampak dari kondisi tersebut adalah dengan timbulnya depresi. ( Baca : Ciri ciri depresi  )
Lebih Rentan Mengalami Infeksi
Penurunan jumlah produksi sel-sel darah merah dalam tubuh akibat defisiensi asam phantotenat juga berakibat pada semakin berkurangnya jumlah antibodi yang dihasilkan oleh tubuh kita, padahal antibodi memiliki peranan yang cukup penting dalam membantu tubuh menangkal terjadinya berbagai macam infeksi. Akibat dari kondisi ini adalah tubuh kita menjadi sangat rentan terhadap berbagai serangan penyakit, seperti infeksi.
Meningkatkan Sensitivitas Tubuh Terhadap Insulin
Ketika tubuh kita mendapatkan asupan vitamin B5 dengan baik, maka hal itu dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam tubuh. Dan sebaliknya jika asupan vitamin tersebut tidak tercukupi maka kadar HDL dalam darah akan semakin menurun, dan pada akhirnya dapat meningkatkan resiko sensitivitas tubuh terhadap insulin. Jadi, bagi Anda yang berpotensi diabetes, sebaiknya selalu menjaga asupan vitamin ini, karena dengan begitu akan membantu Anda dalam mengontrol gula darah Anda.
  1. Akibat Kekurangan Vitamin B6 (Piridoksin)
Ini adalah salah satu golongan vitamin B komplek yang dapat terlarut di dalam air. Vitamin ini bertindak sebagai kofaktor dari berbagai reaksi metabolisme asam amino, termasuk proses dekarboksilasi, transaminasi, serta deaminasi. Selain itu, vitamin ini juga diperlukan tubuh dalam proses pelepasan glukosa dan glikogen. Kita bisa mendapatkan jenis vitamin ini dari buah-buahan, sayuran, sereal, ikan, daging, serta kacang-kacangan. Jika tubuh mengalami defisiensi vitamin B6, maka akan dapat menimbulkan :
Anemia
Vitamin B6 berperan penting dalam proses pembentukan hemoglobin di dalam tubuh kita, di mana hemoglobin nantinya akan membantu mengikat oksigent di dalam darah. Dan jika jumlah hemoglobin dalam darah Anda tidak mencukupi, maka artinya Anda akan sangat rentan terkena anemia. ( Baca : Bahaya anemia )
Pyroluria
Ini adalah salah satu akibat yang ditimbulkan jika tubuh kita mengalami defisiensi piridoksin, yaitu timbulnya suatu masalah genetik yang terjadi pada metabolisme hemoglobin. Masalah ini disebut sebagai pyroluria. Adapun gejala dari masalah tersebut seperti perubahan mood, sering marah-marah, cepat lelah, timbulnya stretchmark pada kulit, gampang lupa, serta menurunnya nafsu makan.
Skyzofrenia
Ketika pyroluria telah mencapai tahapan akut, maka kemungkinan besar akan terjadi suatu gangguan kesehatan yang disebut skyzofrenia. Ini adalah sejenis gangguan mental yang biasanya ditandai dengan gangguan yang terjadi pada proses berfikir serta tanggapan emosi yang cukup lemah. Penderita skyzofrenia pada umumnya memanifestasikan kondisi yang dialaminya tersebut dalam bentuk halusinasi, paranoid, pemikiran yang tidak sesuai dengan dunia nyata (logika), serta hadirnya disfungsi sosial.
Selain penyakit-penyakit tersebut, defisiensi vitamin B6 juga dapat mengakibatkan berbagai gangguan seperti insomnia, masalah dengan konversi gula darah, masalah berat badan, retensi cairan dalam tubuh, hingga berkuranya dorongan seksual si penderita.
  1. Akibat Kekurangan Vitamin B7 ( Biotin )
Nama lain dari Vitamin B7 adalah vitamin H, di mana ini adalah salah satu jenis vitamin yang dapat larut dalam air. Selain itu, biotin juga merupakan salah satu jenis vitamin yang cukup stabil di berbagai kondisi lingkungan, seperti panas, paparan cahaya matahari, serta oksigent. Kita bisa mendapatkan vitamin B7 ini dari berbagai sumber makanan seperti daging, kuning telur, kacang-kacangan, pisang, gandum, serta ragi. Akan tetapi tubuh kita ternyata juga menjadi salah satu sumber biotin bagi tubuh yang dilakukan oleh sejenis bakteri yang tinggal dalam saluran pencernakan. Tubuh yang mengalami defisiensi vitamin ini akan berakibat :
Anoreksia
Penyakit ini ditandai dengan penurunan nafsu makan yang sangat drastis. Apabila seorang bayi mengalami gangguan ini, maka hal ini akan dapat menimbulkan terhambatnya pertumbuhan mental serta fisiknya.
Anemia
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa anemia terjadi ketika tubuh menghasilkan hemoglobin yang terlalu sedikit. Akibatnya tubuh akan mengalami lesu dan kelelahan.
Dermatitis 
Ini merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan peradangan atau infeksi pada kulit. Dan jika kondisi tersebut di alami oleh bagian kepala, maka akan menyebabkan kebotakan.
Penurunan Imunitas
Ketika seseorang mengalami gangguan pada sistem imunnya, maka hal itu berarti bahwa tubuhnya akan sangat rentan menghadapi berbagai serangan virus maupun baktreri berbahaya
Gangguan Elektrokardiografi
Bahaya lain yang bisa didapatkan oleh tubuh akibat defisiensi vitamnin B7 adalah gangguan yang terjadi pada hati dan fungsi jantung, di mana kedua organ tersebut tidak dapat berfungsi secara normal.
  1. Akibat Kekurangan Vitamin B9 (folate)
Vitamin B9 (asam folat) juga dikenal dengan vitamin M atau vitamin B-c, vitamin ini memiliki peran yang cukup penting, apalagi bagi wanita yang sedang hamil, seperti membantu tubuh untuk memproduksi sel-sel darah merah, serta dapat menurunkan resiko cacat tabung saraf (NTDs) pada bayi. Kita bisa mendapatkan asam folat dari berbagai sumber, seperti bayam, lobak, kacang-kacangan, sereal, tomat, kentang, jeruk, telur, hati, serta produk gandum. Jika tubuh mengalami defisiensi vitamin B9 (asam folat) akan dapat menyebabkan :
Bayi Lahir Dalam Kondisi Cacat
Kecukupan asam folate selama kehamilan akan berpengaruh kepada tumbuh kembang janin di dalam kandungan, defisiensi asam folate selama masa kehamilan terutama pada minggu-minggu pertama hingga ke empat masa kehamilan bisa menyebabkan cacat bawaan ketika bayi dilahirkan seperti Anencephaly ( merupakan cacat lahir yang ditandai dengan terbentuknya tengkorak kepala bayi tidak berkembang dengan maksimal, sehingga otak tidak terbentuk sempurna. Dan pasca proses kelahirannya tersebut, kepala bayi akan membesar dan terisi cairan otak ), Encephalocele ( merupakan kelainan yang ditandai dengan timbulnya tonjolan di belakang kepala ), Spina Bifida ( merupakan cacat lahir yang ditandai dengan sumbing tulang belakang. Nantinya, bayi yang lahir dengan kondisi seperti ini akan mengalami kecacatan dalam tumbuh kembangnya, baik fisik maupun mentalnya ), Bibir sumbing, Gangguan pada sistem motorik yang menyebabkan kelumpuhan dan tidak bisa berjalan dengan tegak, Terganggunya perkembangan pusat kecerdasan bayi dan gangguan jantung.
Terjadinya Masalah Selama Kehamilan
Selama masa kehamilan berlangsung, para wanita wajib memenuhi asupan gizi bagi tubuhnya, khususnya asam folate. Karena selain membuat masa kehamilan tetap dalam kondisi yang sehat, hal itu juga akan membantu tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Akan tetapi jika pada masa kehamilan tubuh mengalami defisiensi asam folat, maka akan dapat menyebabkan beberapa kondisi seperti Anemia, keguguran, gangguan sesak nafas, masalah pada sistem pencernakan, plasenta terlepas sebelum waktunya dan terjadinya kelahiran premature.
Anemia
Asam folat merupakan salah satu jenis vitamin yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam memproduksi sel-sel darah merah. Ketika jumlah sel-sel darah merah dalam tubuh kita berkurang, maka hal itu juga berdampak pada berkurangnya pasokan oksigent bagi tubuh yang pada akhirnya akan menimbulkan anemia.
Diare
Ketika tubuh kekurangan asupan asam folat, maka salah satu dampaknya adalah terganggunya sistem pencernakan di dalam tubuh. Salah satunya adalah kinerja usus dalam proses penyerapan sisa-sisa makanan dan cairan menjadi terganggu, akibatnya akan menimbulkan diare.
Sariawan
Selain kurangnya asupan vitamin C, ternyata sariawan juga bisa terjadi pada saat tubuh kita mengalami defisiensi asam folat. Jadi mulai sekarang cukupilah asupan asam folat bagi tubuh Anda, agar bisa terhindar dari gangguan sariawan.
Pembengkakan Lidah
Selain gangguan sariawan, asupan asam folat juga berpengaruh pada kesehatan lidah. Asupan yang kurang akan asam folat bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan pada lidah, yang ditandai dengan lidah berubah warna menjadi keputihan atau keunguan. Kondisi seperti ini tentu saja akan mengganggu kinerja indera perasa tersebut.
  1. Akibat Kekurangan Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 merupakan salah satu jenis vitamin B kompleks yang dapat terlarut dai dalam air. Peranan yang dimiliki oleh vitamin ini bagi tubuh kita antara lain adalah untuk mengoptimalkan kinerja otak dan sistem saraf. Selian itu, vitamin B12 juga berperan dalam proses pembentukan darah. Beberapa sumber makanan seperti daging, produk laut, susu, serta telur. Apabila tubuh kita mengalami defisiensi jenis vitamin ini maka akan menyebabkan :
Anemia Pernisiosa
Anemia ini terjadi akibat tubuh kekurangan asupan vtamin B12, karena vitamin B12 merupakan salah satu jenis vitamin yang berfungsi dalam produksi sel-sel darah merah.
Atrofik Gastritis
Saat usia telah menua, maka akan terjadi penipisan pada lapisan dinding lambung sehingga tubuh akan lebih sedikit menghasilkan asam lambung. Dalam kondisi tersebut maka maka akan berakibat terganggunya proses penyerapan vitamin B12 dan akan mengakibatkan suatu penyakit yang disebut atrofik gastritis.
Kelelahan
Vitamin B12 juga berperan dalam proses menghasilkan energi bagi tubuh. Jadi ketika tubuh mengalami defisiensi vitamin ini, maka tubuh akan kekurangan energi dan akan mudah mengalami kelelahan.
Gangguan Pernafasan
Sejak usia dini, sebaiknya tubuh mendapatkan asupan yang cukup akan vitamin B12. Karena jika tubuh mengalami defisiensi vitamin B12, terutama pada anak-anak akan berpotensi menimbulkan gangguan pernafasan seperti asma.
Masalah Pada Detak Jantung
Masalah lainnya yang bisa ditimbulkan ketika tubuh kita mengalami defisiensi vitamin B12 adalah terjadinya permasalahan pada detak jantung yang bisa memicu peningkatan resiko terkena serangan jantung.
Masalah Pada Kulit
Ketika tubuh kita kekurangan asupan kobalamin atau vitamin B12, maka akan dapat merusak penampilan kulit kita, di mana kulit akan terlihat berwarna pucat.

Akibat Kekurangan Vitamin C

Ini merupakan salah satu jenis vitamin yang dapat larut dalam air. Nama kimia dari vitamin ini adalah asam karbonat. Ini adalah salah satu antioksidan, di mana antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat membantu mencegah terjadinya peradangan pada tubuh maupun terjadinya radikal bebas ekstra seluler. Vitamin C bisa didapatkan dari berbagai sumber seperti buah-buahan dan sayur sayuran, seperti tomat, jeruk, arbei, asparagus, strawberry, susu, kentang, ikan, mentega, kol, serta hati. Ketika tubuh mengalami defisiensi vitamin C, ada berbagai macam penyakit akibat kekuranngan vitamin C  yaitu sebagai berikut ini :
  1. Anemia
Vitamin C berperan penting dalam proses penyerapan zat besi dalam tubuh. Kita tahu bahwa zat besi merupakan salah satu senyawa penting dalam proses pembentukan sel-sel darah merah. Jadi, ketika tubuh mengalami defisiensi vitamin C, maka berarti kesempatan tubuh untuk menghasilkan cukup sel-sel darah merah akan berkurang. Dengan demikian, potensi peningkatan resiko terjadinya anemia akan semakin tinggi.
  1. Kelelahan
Jika seseorang mengalami defisiensi vitamin C akut, maka tubuhnya akan mudah merasa kelelahan, sehingga aktivitasnya akan menjadi terganggu.
  1. Penurunan Imunitas
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan penurunan sistem imunitas seseorang, sehingga tubuhnya akan lebih rentan terhadap serangan virus maupun bakteri penyebab penyakit.
  1. Masalah Gigi dan Gusi
Gigi dan gusi merupakan bagian tubuh yang bisa terkena dampak buruk ketika tubuh kita kekurangan asupan vitamin C, dikarenakan vitamin tersebut dapat membantu dalam proses sintesis kolagen yang diperlukan kedua jaringan tersebut. Jadi, ketika tubuh mengalami defisiensi vitamin C, maka gigi dan gusi akan ikut bermasalah, seperti terjadinya gusi berdarah serta gigi yang mudah tanggal.
  1. Masalah Persendian Dan Tulang
Vitamin C berpengaruh terhadap kekuatan tulang dan sendi kita, di mana ketika tubuh kekurangan vitamin ini maka akan menyebabkan kinerja tulang dan sendi menjadi tidak stabil.
  1. Masalah Pada Jantung
Defisiensi vitamin C akan bisa berdampak pada rusaknya sel-sel pembuluh darah, dan akibat kerusakan tersebut maka kolesterol jahat dalam tubuh akan mudah meningkat. Artinya, jika tubuh kekurangan vitamin C, maka organ jantung akan mengalami masalah.
  1. Masalah Pada Kulit
Vitamin C adalah antioksidan bagi tubuh kita. ketika tubuh kita kekurangan vitamin tersebut maka akan terjadi berbagai masalah pada tubuh, salah satunya menimpa kulit kita, di mana kulit akan terlihat kering dan kasar.

Akibat Kekurangan Vitamin D ( Kalsiferol)

Ini merukana golongan vitamin yang dapat terlarut dalam lemak prohormon. Banyak peranan jenis vitamin ini bagi tubuh kita, terutama bagi kesehatan tulang dan gigi. Adapun sumber dari Vitamin D adalah seperti sinar matahari pagi, buah-buahan dan sayur-sayuran seperti tomat, stroberry, jeruk, brokoli, dan lain sebagainya. Saat tubuh kekurangan vitamin D, akan berakibat :
  1. Osteoporosis 
Ini adalah salah satu jenis penyakit yang terjadi akibat tubuh kekurangan vitamin D, di mana akan terjadi berbagai masalah terutama pada tulang, seperti pengeroposan, serta kepadatan dan kualitas tulang akan berkurang. Dan apabila hal ini terjadi , maka potensi untuk seseorang mengalami patah tulang akan semakin meningkat.
  1. Diabetes 
Secara tidak langsung, vitamin D berkaitan erat dengan diabetes. Keterkaitan tersebut adalah bahwa vitamin D dapat membantu meningkatkan hormon Insulin dan membuat hormon tersebut lebih peka terhadap glukosa dalam tubuh, sehingga kadar gula dalam darah akan mudah dikontrol.
  1. Multiple Sclerosis
Vitamin D juga berkaitan erat dengan keberadaan penyakit yang menyerang sistem imune tubuh kita yang disebut sebagai multiple sclerosis. Ini adalah salah satu jenis penyakit sistem syaraf yang disebabkan oleh kerusakan pada selubung myelin sel saraf. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan. Pada kebanyakan kasus, multiple Sclerosis biasanya menyerang anak-anak yang kekurangan vitamin D.
  1. Rheumatoid Arthritis
Ini merupakan jenis penyakit yang terjadi akibat pelunakan pada tulang karena tubuh kekurangan kalsium maupun vitamin D. Dalam banyak kasus, penyakit ini banyak menimpa anak-anak, bayi, maupun pada wanita yang tidak terkena paparan sinar matahari, sehingga penyerapan vitamin D melalui kulit menjadi kurang aktif.
  1. Parkinson 
Dalam banyak kejadian, parkinson merupakan penyakit gangguan motorik yang banyak dialami pada orang tua. Lalu apa hubungan antara vitamin D dan parkinson? Ketika usia semakin bertambah maka pembentukan vitamin D yang berasal dari sinar matahari juga akan ikut berkurang. Sehingga pada akhirnya tubuh akan kekurangan vitamin D.
  1. Alzheimer 
Vitamin D juga berpengaruh besar terhadap penyakit Alzheimer yang merupakan suatu penyakit yang membuat sel otak mengecil dan mengkerut. Penyakit ini mirip dengan kepikunan, dan pada umumnya alzheimer menimpa mereka yang telah berusia tua atau usia 60 tahun ke atas. Untuk mengatasi penyakit ini ( meskipun sulit karena faktor usia) biasanya dokter akan menyarankan untuk memberi pasien asupan vitamin D dan E.

Akibat Kekurangan Vitamin E

Vitamin E adalah salah satu antioksidan bagi tubuh yang mampu mencegah pengaruh radikal bebas yang merusak DNA dan sel-sel dalam tubuh. Vitamin E merupakan vitamin essential yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh kita, melainkan oleh berbagai sumber makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran termasuk biji bunga matahari, strawberri, kacang-kacangan, pisang, ubi, asparagus, dan buncis. Selain itu susu dan telur juga sebagai salah satu sumber vitamin  yang baik. Apabila tubuh kekurangan vitamin E, maka dapat menyebabkan :
  1. Kerusakan Pada Sistem Saraf dan Otot
Kerusakan sistem saraf dan otot terjadi karena terjadinya kerusakan pada sel-sel darah merah yang salah satu penyebabknya adalah karena tubuh kekurangan asupan vitamin E. Jika seseorang mengalami kondisi ini, maka besar kemungkinan ia akan mengalami kesulitan ketika berjalan serta timbulnya rasa nyeri pada otot dan betis.
  1. Kanker
Jika defisiensi vitamin E terus berkelanjutan, maka kemungkinan resiko timbulnya kanker akan semakin meningkat. Kanker tersebut biasanya menyerang payudara, saluran pencernakan, serta paru-paru.
  1. Bayi Lahir Premature
Salah satu penyebab terjadinya bayi lahir prematur adalah karena asupan vitamin E yang kurang selama kehamilan. Bahkan jika bayi lahir premature dengan cadangan vitamin E yang sangat sedikit di dalam tubuhnya dapat mengakibatkan gangguan penglihatan pada bayi tersebut.
  1. Gangguan Pertumbuhan Pada Anak-Anak
Anak-anak yang mengalami defisiensi vitamin E akan menyebabkan terjadinya gangguan pada tumbuh kembangnya, seperti penurunan refleks, kelemahan otot, terganggunya penyerapan usus, serta potensi terjadinya penyakit kelainan saraf.
  1. Infertilitas
Defisiensi vitamin E dalam tubuh juga telah dikaitkan dengan kehadiran gangguan pada sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita, seperti infertilitas serta kemandulan.
  1. Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan seperti terjadinya katarak juga menjadi salah satu dampak buruk dari kurangnya asupan vitamin E yang diterima oleh tubuh. Oleh karena itu, jangan tunda lagi untuk memenuhi asupan takoferol tersebut.

Akibat Kekurangan Vitamin K

Ini merupakan sekelompok hidrofobik dan lipofilik yang yang diperlukan bagi modifikasi pascatranslasi dari berbagai macam protein, seperti pada proses pembekuan darah. Vitamin K memiliki sifat tahan panas, tetapi ia akan segera mengalami kerusakan ketika terkena senyawa asam, basa, maupun sinar matahari. Vitamin K normalnya diproduksi oleh bakteri yang ada di dalam saluran pencernakan manusia. Selain itu, vitamin K juga bisa didapatkan dari beberapa sumber makanan seperti bayam, kol, brokoli, katuk, kacang polong, daun bawang, mentimun, selada, dan lain sebagainya. Defisiensi vitamin K bisa menyebabkan :
  1. Gangguan Pada Janin
Salah satu asupan vitamin yang harus selalu tercukupi selama masa kehamilan adalah vitamin K, di mana apabila tubuh kekurangan vitamin ini maka akan mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan. Selain itu, kekurangan vitamin K juga akan meningkatkan potensi terjadinya perdarahan pada wanita hamil.
  1. Hemoragik Pada Bayi Yang Baru Lahir
Apabila selama masa kehamilan, calon ibu kurang mendapatkan asupan vitamin K, maka hal itu bisa berpotensi terhadap peningkatan resiko hemoragik pada bayi setelah ia dilahirkan. Hemoragik adalah suatu penyakit yang menyebabkan terganggunya proses pembekuan darah terutama pada jaringan organ dalam si bayi. Kondisi ini pada umumnya ditandai dengan adanya darah pada lubang dubur si bayi.
  1. Terganggunya Proses Pembekuan Darah
Saat tubuh mengalami defisiensi vitamin K, hal ini bisa berpotensi terganggunya proses pembekuan darah, sehingga darah akan tetap encer. Jadi ketika seseorang yang kekurangan vitamin K terluka, maka darah yang mengalir dari lukanya tersebut akan sulit untuk dihentikan.
  1. Penurunan Kepadatan Tulang
Salah satu peranan penting vitamin K dalam tubuh kita adalah membantu proses penyerapan kalsium. Artinya, apabila tubuh kita kekurangan vitamin K, potensi resiko terjadinya tulang keropos akibat kepadatan tulang yang menurun akan lebih meningkat.
  1. Memperburuk Kondisi Kanker
Vitamin K adalah salah satu jenis vitamin yang mampu menekan pertumbuhan kanker dalam tubuh kita. Artinya, vitamin K merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan dalam pengobatan atau terapi penyakit kanker. Jika seorang pasien memiliki asupan yang kurang akan vitamin K, maka potensi kekambuhan akan penyakit berbahaya tersebut akan  meningkat, meskipun pasien tersebut dinyatakan telah sembuh sebelumnya.
Itulh beberapa dampak akibat kekurangan vitamin yang harus diketahui mengingat kebuuhan vitamin sangat penting untuk kesehatan tubuh kita. Kita bisa mencukupi kebutuhan vitamin itu dengan pola makan yang sehat 4 sehat dan 5 sempurna janga lupa untuk selalu mengkonsumsi buah dan sayur setiap harinya.