• Enter Slide 1 Title Here
  • Enter Slide 2 Title Here
  • Enter Slide 3 Title Here
  • Enter Slide 4 Title Here

Rabu, 16 Oktober 2019

Hipertensi dan Hipotensi

Mengenal hipertensi atau tekanan darah tinggi

mencegah hipertensi tekanan darah tinggi
Sumber: Shutterstock
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong melawan dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung  berkontraksi / memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks yaitu ketika jantung terisi oleh darah
Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut angkanya saat ini terus meningkat secara global. Peningkatan orang-orang dewasa di seluruh dunia yang akan mengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen pada tahun 2025.

Fakta lain mengenai tekanan darah tinggi

Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa 25,8 persen penduduk Indonesia mengidap hipertensi. Laporan Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) menunjukkan angka pengidapnya meningkat jadi 32,4 persen. Ini artinya ada peningkatan sekitar tujuh persen dari tahun-tahun sebelumnya. Angka pasti di dunia nyata mungkin bisa lebih tinggi dari ini karena banyak orang yang tidak menyadari mereka memiliki tekanan darah tinggi.
Hipertensi disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang tapi mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa macam penyakit jantung.
Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi serius penyakit jantung koronergagal jantungstrokegagal ginjalkebutaan, diabetes, dan banyak penyakit berbahaya lainnya. Stroke (51%) dan Penyakit Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Apa ciri-ciri orang yang mengalami tekanan darah tinggi?

Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami gejala ringan. Namun, kondisi tekanan darah tinggi yang parah mungkin  akan menyebabkan beberapa gejala berikut:
  • Sakit kepala parah
  • Pusing
  • Penglihatan buram
  • Mual
  • Telinga berdenging
  • Kebingungan
  • Detak jantung tak teratur
  • Kelelahan
  • Nyeri dada
  • Sulit bernapas
  • Darah dalam urin
  • Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga
Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lengkap.

Mengenal hipotensi (tekanan darah rendah)

Hipotensi atau biasa dikenal tekanan darah rendah, adalah kondisi tekanan darah yang dihasilkan saat jantung memompa darah ke seluruh arteri darah dalam tubuh berada di bawah batas tekanan normal. Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri.

Tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah. Jika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibandingkan normal, biasanya disebut dengan tekanan darah rendah atau hipotensi. Ini juga berarti menandakan bahwa jantung, otak, dan bagian lain dari tubuh tidak mendapatkan cukup darah.

Tekanan darah yang normal, ukurannya 120/80 mm Hg, tetapi tekanan darah seseorang tiap waktunya tidak selalu sama, selalu berubah-ubah. Beberapa ahli mengatakan bahwa tekanan darah yang rendah berada pada ukuran sistoliknya 90 (angka pertama) dan distoliknya berukuran 60 (angka kedua). Perubahan tekanan darah menjadi rendah secara tiba-tiba juga berbahaya karena bisa berdampak pusing yang hebat, akibat otak gagal menerima aliran darah yang cukup.

Ada 4 jenis hipotensi yang harus Anda tahu

hipertensi maligna
Sumber: Shutterstock

1. Hipotensi postural

Jenis tekanan darah postural adalah hal yang umum. Biasanya terjadi ketika Anda buru-buru berdiri dari posisi duduk atau habis berbaring tiduran. Hipotensi jenis ini disebut juga sebagai hipotensi ortostatik. Percaya atau tidak, hasil gravitasi bisa membuat aliran darah Anda mengarah ke kaki saat Anda berdiri. Tubuh Anda mencoba untuk meningkatkan denyut jantung dan kontriksi pembuluh darah, agar pasokan darah dapat kembali ke otak. Gejala tekanan darah ini biasanya akan berupa pusing, mual dan bisa sampai pingsan.
Hipotensi postural juga bisa disebabkan oleh pemicu lainnya, yaitu seperti dehidrasi, istirahat yang lama, kehamilan, masalah jantung, keadaan yang sangat panas, varises yang membesar, diabetes dan kelainan saraf. Tidak hanya itu, tekanan darah tipe postural ini juga bisa terjadi karena pengaruh obat. Ketika Anda didiagnosis menderita darah tinggi, obat yang dipakai untuk mengatasi darah tinggi tersebut dapat menurunkan tekanan darah rendah secara drastis.

2. Hipotensi postprandial

Tekanan darah postprandial adalah kondisi yang unik, karena tekanan darah ini terjadi setelah makan. Mengapa bisa begitu, bukankah seharusnya setelah makan kita malah berenergi karena mendapatkan nutrisi lebih?
Begini, setelah makan aliran darah di tubuh akan bergerak pada saluran pencernaan Anda. Sama halnya dengan ketika Anda berdiri, darah mengumpul pada kaki. Tubuh Anda mencoba untuk melawan hal tersebut dengan meningkatkan denyut jantung Anda agar tetap dalam keadaan normal.
Namun upaya tubuh  tidak selalu berhasil, sehingga saat gagal, Anda akan merasakan kepala yang pusing, rasa ingin pingsan, atau bahkan sampai jatuh.Tekanan darah rendah tipe ini umum terjadi pada orang dengan tekanan darah tinggi yang sedang dalam pengobatan, atau seseorang dengan sakit gangguan sistem saraf seperti penyakit Parkinson.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengurangi dosis obat, makan dalam porsi kecil (tapi beberapa kali makan), dan ngemil makanan rendah karbohidrat.

3. Hipotensi karena salah sinyal otak

Tekanan darah ini terjadi saat adanya ‘sinyal’ yang salah antara otak dan jantung. Penyebab dari tipe tekanan darah rendah ini adalah berdiri dalam jangka waktu yang lama, akibatnya Anda akan merasa kepala pusing, mual, hingga pingsan.
Biasanya tipe tekanan darah rendah ini menyerang anak muda. Saraf di ventrikel kiri jantung memberikan sinyal otak bahwa darah terlalu tinggi. Otak pun menurunkan denyut jantung, sehingga tekanan darah pun menurun. Hal inilah yang menyebabkan darah mengumpul di kaki dan kesulitan untuk mencapai otak.

4. Hipotensi akibat kerusakan sistem saraf

Kondisi ini dapat disebut sebagai sindrom Shy-Drager, yaitu merupakan kondisi kelainan yang langka. Ini disebabkan karena adanya kerusakan progresif pada sistem saraf otonom (sistem saraf yang mengontrol fungsi otomatis tubuh). Ciri dari tekanan darah yang rendah ini adalah Anda mengalami ciri-ciri tekanan darah rendah postural yang parah  kombinasi tekanan darah tinggi ketika Anda berbaring atau tiduran.

Perbedaan hipertensi dan hipotensi

Tekanan darah terus berubah sesuai dengan aktivitas dan kondisi tubuh. Tekanan darah terendah pada orang yang sehat terjadi saat tidur atau beristirahat. Sedangkan tekanan darah tertinggi terjadi ketika melakukan aktivitas fisik serta saat tingkat stres dan kecemasan meningkat.
Walaupun demikian, bila tekanan darah berada pada tingkat yang tinggi atau rendah di waktu yang tidak seharusnya, bisa jadi ini merupakan gangguan. Gangguan pada tekanan darah tersebut adalah hipertensi dan hipotensi. Meskipun sama-sama terjadi pada tekanan darah, keduanya jelas berbeda. Berikut perbedaan antara hipertensi dan hipotensi.

1. Besarnya tekanan pada arteri

Bila seseorang memiliki hipertensi, darah yang tadinya memiliki kadar oksigen rendah dipompa ke paru-paru, di mana persediaan oksigen diisi ulang. Namun, dinding arteri pada jantung menerima tekanan terlalu banyak tekanan secara terus-terusan. Hipertensi ditandai dengan tekanan darah di atas 120/80 mmHg.
Sementara hipotensi berarti tekanan pada arteri sangat rendah sehingga darah tidak mengantarkan cukup oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh. Akibatnya, organ tubuh tersebut tidak berfungsi normal dan mungkin akan rusak, baik untuk sementara atau permanen. Hipotensi ditandai dengan tekanan darah di bawah 90/60 mmHg.

2. Hipertensi memiliki tahapan gejala

Hipertensi umumnya memiliki tiga tahapan sesuai dengan terus melonjaknya tekanan darah. Pada tahapan awal atau disebut dengan prahipertensi berada di sekitar 120/80 mmHg sampai dengan 140/90 mmHg.
Bila tidak diobati, tekanan darah akan melebihi 140/90 mmHg hingga 160/100 mmHg, ini disebut dengan tahapan hipertensi tahapan I. Kemudian, bila kondisi bertambah buruk maka tekanan darah bisa melebihi 160/100 mmHg, ini disebut dengan tahapan hipertensi tahapan 2.

3. Gejala dan tanda yang dirasakan

Gejala umum hipertensi meliputi sakit kepala, pusing, sesak napas, penglihatan kabur, terasa berdenyut di leher atau kepala, dan mual.
Sementara itu, gejala umum hipotensi meliputi detak jantung melambat, kepala seperti kliyengan, pusing, dan pingsan.

4. Penyebab terjadinya

Kebanyakan kasus tekanan darah tinggi pada orang dewasa terjadi secara alami (penyebab primer). Ini juga bisa berkembang seiring dengan bertambahnya umur, berat badan, faktor genetik, pola hidup yang tidak sehat, serta penyakit lain yang berisiko sebabkan hipertensi (penyebab sekunder), misalnya diabetes.
Sedangkan penyebab hipotensi adalah perdarahan sedang atau berat, dehidrasi, penggunaan obat-obatan tertentu, peradangan pada organ tubuh seperti pankreatitis akut yang menyebabkan tekanan darah anjlok, serta kondisi atau kelainan yang ada pada jantung.

Antara hipertensi dan hipotensi, mana yang lebih bahaya?

Sumber: Shutterstock
Hipertensi dan hipotensi tidak bisa dibandingkan tingkat keparahannya, keduanya sama-sama berbahaya. Sebab, keduanya sama-sama berisiko menyebabkan komplikasi dalam jangka panjang dan tentunya memberikan pengaruh buruk pada organ tubuh.
Komplikasi pada hipertensi akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah sehingga bisa terjadi serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal dan kemungkinan penyakit lainnya. Sementara hipotensi dapat menyebabkan syok (kehilangan cairan atau darah dalam jumlah sangat banyak) yang tentu mengancam nyawa.
Tentu hidup sehat menjadi pilihan Anda, bukan? Daripada membandingkan; mana yang lebih berbahaya, sebaiknya Anda menghindari kedua gangguan tersebut. Dilansir dari Healthline, berikut pedoman untuk menjaga tekanan darah yang sehat seperti:
  • Jaga berat badan ideal. Untuk memastikan apakah berat badan Anda sudah ideal, cek di kalkultor BMI ini atau di bit.ly/indeksmassatubuh.
  • Jaga pola makan sehat dan seimbang.
  • Istirahat dan olahraga yang cukup.
  • Berhenti merokok dan hindari konsumsi alkohol.
  • Rutin mengecek tekanan darah dan konsultasi kesehatan Anda ke dokter.

Bagaimana cara menjaga tekanan darah normal?

Perubahan gaya hidup sehat merupakan langkah penting pertama untuk menurunkan tekanan darah. Ahli kesehatan saat ini menyarankan bahwa kita semua harus:
  • Olahraga minimal 30 menit sehari
  • Menjaga berat badan agar tetap ideal
  • Mengurangi konsumsi sodium (garam)
  • Meningkatkan asupan kalium
  • Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari satu atau dua gelas sehari
  • Mengonsumsi makanan yang kaya buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak sambil mengurangi asupan lemak total dan lemak jenuh
  • Berhenti merokok

Ubah pola dan gaya hidup untuk jaga tekanan darah agar normal

Di sisi lain, gejala hipertensi dan hipotensi tak melulu harus ditangani dengan obat-obatan medis. Di samping konsumsi obat-obatan, perubahan gaya hidup positif seperti diet seimbang dan rendah garam, olahraga, tidak merokok dan tidak minum alkohol, dan manajemen berat badan dapat banyak membantu menurunkan tekanan darah agar tekanan darah normal selalu.  
Pengobatan alami seperti bernapas lewat perut, relaksasi otot, dan lain-lain dapat membantu menghilangkan stres penyebab tekanan darah tidak normal. Terlebih, stres emosional memengaruhi tekanan darah Anda. Jadi belajarlah untuk memilah-milih prioritas hidup dan menjauhi diri dari pemicu stres sebagai upaya dampingan yang sama penting untuk mengelola tekanan darah Anda.

Obat untuk penderita hipertensi

Obat tekanan darah tinggi yang biasanya dikombinasikan adalah kelas diuretik, beta blocker, penghambat enzim engiotensin (ACE inhibitor), angiotensin-II antagonis, dan calcium blocker.
Beberapa contohnya adalah Lotensin HCT yang merupakan kombinasi benazepril (penghambat ACE) dan Hydrocholorthiazide (diuretik), atau Tenoretic yang dikombinasikan dari atenolol (beta blocker) dengan chlortalidone (diuretik).
Diuretik sering dimasukkan ke dalam kombinasi obat darah tinggi karena risiko efek sampingnya yang lebih kecil dan manfaatnya yang mampu meningkatkan efek penurunan tensi darah dari obat utamanya.
Obat diuretik juga ditambahkan ke obat-obatan tekanan darah untuk mengatasi masalah kelebihan cairan dalam tubuh yang biasa dialami oleh orang hipertensi.

Obat untuk penderita hipotensi

1. Obat vasopressin

Obat vasopressin adalah obat untuk mempersempit pembuluh darah agar menyebabkan peningkatan tekanan darah. Obat ini biasanya digunakan untuk kasus hipotensi kritis.
Vasopressin dapat dikombinasikan dengan vasolidator (nitroprusside, nitroglycerin) untuk menjaga tekanan darah sekaligus meningkatkan kerja otot jantung. Nitroprusside digunakan untuk mengurangi beban sebelum dan setelahnya dan meningkatkan kerja jantung. Nitroglycerin secara langsung melemaskan pembuluh darah vena dan mengurangi beban sebelumnya.

2. Catecholamine

Catecholamine termasuk dalam obat adrenalin, noradrenalin, dan dopamin. Obat-obatan ini bekerja memengaruhi sistem saraf simpatetik dan pusat. Catecholamines juga berfungsi membuat jantung berdetak lebih cepat dan kuat serta menyempitkan pembuluh darah sehingga berakibat pada peningkatan tekanan darah.

3. Obat darah rendah lainnya

Beberapa obat darah rendah tertentu ditargetkan khusus untuk mengobati kondisi jantung, masalah pembuluh darah, atau masalah sirkulasi darah yang bisa menyebabkan penurunan tekanan darah. Obat-obatan ini dapat bekerja dengan cara yang berbedam, dan  satu agen dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis masalah kardiovaskular.
Beberapa obat dapat digunakan untuk mengobati kondisi tekanan darah rendah yang terjadi saat Anda berdiri(hipotensi ortostatik). Misalnya, obat fludrokortison yang meningkatkan volume darah. Pada kasus hioptensi ortostatik kronis, dokter akan meresepkan obat midodrine (Orvaten)

  Sumber https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/hipertensi-dan-hipotensi/

Anemia

Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat. Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal.
anemia - alodokter
Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki, dan di bawah 12 gram per desiliter untuk wanita. Untuk mengatasi anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.

Penyebab Anemia

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal.
Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:
  • Produksi sel darah merah yang kurang.
  • Kehilangan darah secara berlebihan.
  • Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.
Berikut ini adalah jenis-jenis anemia yang umum terjadi berdasarkan penyebabnya:
1. Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan, atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat penyakit celiac.
2. Anemia pada masa kehamilan
Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal. Meskipun demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil, sehingga dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Bila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.
3. Anemia akibat perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara perlahan dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
4. Anemia aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping obat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.
5. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan obat antimalaria.
6. Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.
7. Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut.
8. Thalasemia
Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua orang tuanya memiliki kondisi yang sama.

Gejala Anemia

Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita anemia bisa mengalami gejala berupa:
  • Lemas dan cepat lelah
  • Sakit kepala dan pusing
  • Kulit terlihat pucat atau kekuningan
  • Detak jantung tidak teratur
  • Napas pendek
  • Nyeri dada
  • Dingin di tangan dan kaki
Gejala di atas awalnya sering tidak disadari oleh penderita, namun akan makin terasa seiring bertambah parahnya kondisi anemia.

Kapan harus ke dokter

Periksakan diri Anda ke dokter apabila merasa cepat lelah atau mengalami gejala anemia yang makin lama makin memburuk.
Bila Anda menderita anemia yang memerlukan pengobatan jangka panjang atau bahkan rutin menerima transfusi darah, maka Anda perlu melakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami kondisi yang dapat menimbulkan anemia, seperti penyakit ginjal, gangguan menstruasi, kanker usus, atau wasir.
Bagi ibu hamil, menurunnya Hb merupakan hal yang normal. Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, periksakan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan. Dokter kandungan akan memberikan suplemen untuk mencegah anemia saat kehamilan.
Bila Anda menderita kelainan genetik yang menyebabkan anemia, misalnya thalasemia, atau memiliki keluarga yang menderita penyakit tersebut, disarankan untuk konsultasi dengan dokter sebelum berencana memiliki keturunan.

Diagnosis Anemia

Untuk menentukan apakah pasien menderita anemia, dokter akan melakukan hitung darah lengkap. Dengan memeriksa sampel darah pasien, dokter dapat mengetahui kadar hemoglobin yang terdapat dalam darah.
Kadar hemoglobin normal tergantung pada usia, kondisi, dan jenis kelamin. Seseorang bisa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobin berada di bawah angka berikut:
  • Anak-anak: 11-13 gram per desiliter.
  • Ibu hamil: 11 gram per desiliter.
  • Laki-laki: 14-18 gram per desiliter.
  • Perempuan: 12-16 gram per desiliter.
Melalui tes darah, dokter juga akan mengukur kadar zat besi, vitamin B12, dan asam folat dalam darah, serta memeriksa fungsi ginjal. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab dari anemia.
Selain tes darah, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan lain untuk mencari penyebab anemia, seperti:
  • Endoskopi, guna melihat apakah lambung atau usus mengalami perdarahan.
  • USG panggul, guna mengetahui penyebab gangguan menstruasi yang menimbulkan anemia.
  • Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang, guna mengetahui kadar, bentuk, serta tingkat kematangan sel darah dari ‘pabriknya’ langsung.
  • Pemeriksaan sampel cairan ketuban saat kehamilan guna mengetahui kemungkinan janin menderita kelainan genetik yang menyebabkan anemia.

Pengobatan Anemia

Metode pengobatan anemia tergantung pada jenis anemia yang diderita pasien. Perlu diketahui, pengobatan bagi satu jenis anemia bisa berbahaya bagi anemia jenis yang lain. Oleh karena itu, dokter tidak akan memulai pengobatan sebelum mengetahui penyebabnya dengan pasti.
Beberapa contoh pengobatan anemia berdasarkan jenisnya adalah:
  • Anemia akibat kekurangan zat besi
Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Pada kasus yang parah, diperlukan transfusi darah.
  • Anemia pada masa kehamilan
Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen zat besi, vitamin B12 dan asam folat, yang dosisnya ditentukan oleh dokter.
  • Anemia akibat perdarahan
Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila diperlukan, dokter juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah.
  • Anemia aplastik
Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, atau transplantasi (cangkok) sumsum tulang bila sumsum tulang pasien tidak bisa lagi menghasilkan sel darah merah yang sehat.
  • Anemia hemolitik
Pengobatannya dengan menghentikan konsumsi obat yang memicu anemia hemolitik, mengobati infeksi, mengonsumsi obat-obatan imunosupresan, atau pengangkatan limpa.
  • Anemia akibat penyakit kronis
Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi tertentu, diperlukan transfusi darah dan suntik hormon eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
  • Anemia sel sabit
Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat, cangkok sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi, seperti hydroxyurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik.
  • Thalassemia
Dalam menangani thalassemia, dokter dapat melakukan transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan cangkok sumsum tulang.

Komplikasi Anemia

Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:

Pencegahan Anemia

Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi, terutama:
  • Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
  • Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
  • Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.
Untuk mengetahui apakah asupan nutrisi Anda sudah cukup, berkonsultasilah dengan dokter spesialis gizi. Bila Anda memiliki keluarga penderita anemia akibat kelainan genetik, seperti anemia sel sabit atau thalasemia, konsultasikan dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan, agar kondisi ini tidak terjadi pada anak.
     Sumber https://www.alodokter.com/anemia

Varises

Varises adalah pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena yang disebabkan oleh adanya penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Varises ditandai dengan pembuluh vena yang berwarna ungu atau biru gelap, dan tampak bengkak atau menonjol.
Varises dapat terjadi di seluruh pembuluh vena dalam tubuh. Namun, kondisi ini paling sering terjadi di area tungkai, terutama betis, karena tekanan besar saat kita berdiri atau berjalan. Varises juga dapat muncul di bagian panggul, anus (wasir), vagina, rahim, atau kerongkongan (varises esofagus).
varises-alodokter
Sebagian besar kasus varises di tungkai dialami oleh wanita dibandingkan pria. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena varises, yaitu pertambahan usia, berat badan berlebih (obesitas), faktor keturunan, dan lingkungan kerja yang menyebabkan seseorang harus berdiri dalam jangka waktu lama.

Penyebab Varises

Pembuluh vena berfungsi untuk mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Di dalam pembuluh vena terdapat katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah, sehingga darah yang telah melewatinya tidak dapat kembali lagi. Lemah atau rusaknya katup vena menyebabkan darah berbalik arah dan terjadi penumpukan darah di dalam pembuluh vena. Penumpukan inilah yang kemudian menyebabkan pembuluh vena melebar.

Diagnosis Varises

Diagnosis varises diawali dengan pemeriksaan riwayat kesehatan, yang meliputi gejala, riwayat penyakit, kebiasaan, lingkungan kerja, dan faktor risiko yang memicu penderita terkena varises. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengamati bagian tubuh yang mengalami varises. Pemeriksaan penunjang jarang dilakukan, kecuali dokter mencurigai adanya masalah lain, seperti pada vena dalam (deep vein thrombosis). Beberapa jenis tes penunjang yang mungkin dilakukan adalah USG Doppler dan angiografi.

Pengobatan Varises

Pengobatan varises umumnya disesuaikan dengan kondisi pasien secara keseluruhan, ukuran dan posisi varises, serta tingkat keparahan varises. Tujuan pengobatan adalah meredakan gejala, mencegah varises bertambah parah, dan menghindari terjadinya komplikasi berupa luka atau perdarahan. Metode pengobatan yang umumnya digunakan adalah terapi obat dan memakai stoking khusus yang dinamakan stoking kompresi.
Jika rasa tidak nyaman atau nyeri akibat varises semakin terasa, maka dokter akan merekomendasikan prosedur bedah baik bedah kecil maupun besar, misalnya dengan terapi laser atau mengikat pembuluh vena jika gejala semakin memburuk atau varises telah menyebabkan komplikasi.

Stroke

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.
Ketika sebagian area otak mati, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke adalah keadaan darurat medis karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Penanganan yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan kemungkinan munculnya komplikasi.
stroke-alodokter
Menurut riset kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013, di Indonesia terdapat lebih dari 2 juta penduduk, atau 12 dari 1000 penduduk, menderita stroke dengan persentase terbesar berasal dari provinsi Sulawesi Selatan.
Selain itu, stroke juga merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia, lebih dari 15% kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke. Stroke iskemik memiliki kejadian yang lebih sering dibandingkan dengan stroke hemoragik, namun stroke hemoragik membunuh lebih sering dibandingkan dengan stroke iskemik.
Hipertensi yang diikuti dengan diabetes dan kolesterol tinggi merupakan kondisi yang paling sering meningkatkan risiko terjadinya stroke di Indonesia.

Gejala dan Penyebab Stroke

Gejala stroke dapat berbeda pada tiap penderitanya, tetapi gejala yang paling sering dijumpai adalah:
  • Tungkai mati rasa
  • Bicara menjadi kacau
  • Wajah terlihat menurun
Penyebab stroke sangat bervariasi, mulai dari gumpalan darah pada pembuluh darah di otak, tekanan darah tinggi, hingga pengaruh obat-obatan pengencer darah.
Stroke sangat berisiko dialami penderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, berat badan berlebih, dan diabetes. Risiko yang sama juga dapat terjadi pada orang yang kurang olahraga, serta memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok.

Pengobatan dan Pencegahan Stroke

Pengobatan stroke tergantung kepada kondisi yang dialami pasien. Dokter dapat memberikan obat-obatan atau melakukan operasi. Sedangkan untuk memulihkan kondisi, pasien akan dianjurkan menjalani fisioterapi, dan diikuti terapi psikologis apabila diperlukan.
Untuk mencegah stroke, dokter menyarankan untuk:
  • Menerapkan pola makan yang sehat.
  • Berolahraga secara rutin.
  • Hindari merokok dan mengonsumsi minuman keras.

Komplikasi Stroke

Stroke dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan lain yang dapat membahayakan nyawa, antara lain:
  • Deep vein thrombosis atau penggumpalan darah di tungkai.
  • Hidrosefalus akibat menumpuknya cairan otak di dalam rongga otak.
  • Disfagia atau gangguan refleks otot saat menelan.

Jantung Koroner (Gangguan pada Jantung)

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.
Businessman Heart Attack in Isolated
Berkurangnya aliran darah ke jantung akan memicu gejala PJK, seperti angina dan sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, arteri akan tersumbat sepenuhnya, dan memicu serangan jantung.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Terdapat dua jenis arteri koroner, yang sama-sama bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar, yaitu:
  1. Arteri koroner kiri utama (left main coronary artery/LMCA) – Arteri ini berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Left anterior descending (LAD) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian depan dan kiri jantung.
- Circumflex (LCX) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian belakang dan sisi luar jantung.
  1. Arteri koroner kanan (right coronary artery/RCA) – Arteri ini mengalirkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan. Selain itu, RCA juga mengalirkan darah ke nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular, yang mengatur ritme jantung. RCA terbagi menjadi right posterior descending dan acute marginal artery. Bersama LAD, RCA juga mengalirkan darah ke bagian tengah jantung, dan septum (dinding pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri jantung).
Berdasarkan data WHO, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2015 saja, tercatat lebih dari 7 juta orang meninggal karena PJK. Sedangkan di Indonesia sendiri, lebih dari 2 juta orang terkena PJK di tahun 2013. Dari jumlah tersebut, PJK lebih sering terjadi pada rentang usia 45-54 tahun.

Jantung dan Pembuluh Darah

Bagian-bagian jantung serta fungsinya

gambar anatomi jantung
Gambar anatomi jantung
Penasaran bagaimana organ yang tak lebih dari kepalan tangan mampu memopa darah ke seluruh tubuh? Berikut uraian singkat tentang anatomi jantung beserta fungsinya.

Perikardium

Jantung berada dalam rongga berisi cairan yang disebut rongga perikardial. Dinding dan lapisan rongga perikardial inilah yang disebut dengan perikardium.
Perikardium ialah sejenis membran serosa yang menghasilkan cairan serous untuk melumasi jantung selama berdenyut dan mencegah gesekan yang menyakitkan antara jantung dan organ sekitarnya.
Bagian ini juga berfungsi untuk menyangga dan menahan jantung untuk tetap berada dalam posisinya. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium (lapisan terluar), miokardium (lapisan tengah), dan endokardium (lapisan dalam).

Serambi

Serambi atau disebut juga atrium merupakan bagian jantung atas yang terdiri dari serambi kanan dan kiri. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah kotor dari tubuh yang dibawa oleh pembuluh darah.
Sedangkan serambi kiri berfungsi untuk menerima darah bersih dari paru-paru. Serambi memiliki dinding yang lebih tipis dan tidak berotot karena tugasnya hanya sebagai ruangan penerima darah.

Bilik

Sama seperti serambi, bilik atau disebut juga ventrikel merupakan bagian jantung bawah yang terdiri dari bagian kanan dan kiri. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru.
Sementara itu, bilik kiri berfungsi untuk memompa darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh. Dinding bilik jauh lebih tebal dan berotot dibandingkan dengan serambi karena bekerja lebih keras untuk memompa darah baik dari jantung ke paru-paru maupun ke seluruh tubuh.

Katup

Jantung memiliki empat katup yang menjaga aliran darah mengalir ke satu arah, yaitu:
  • Katup trikuspid, mengatur aliran darah antara serambi kanan dan bilik kanan.
  • Katup pulmonal, mengatur aliran darah dari bilik kanan ke arteri pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
  • Katup mitral, mengalirkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru mengalir dari serambi kiri ke bilik kiri.
  • Katup aorta, membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen untuk dilewati dari bilik kiri ke aorta (arteri terbesar di tubuh).

Pembuluh darah

Ada tiga pembuluh darah utama yang terdapat di jantung, yaitu:
  • Arteri, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian tubuh lainnya. Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap konsisten.
  • Vena, pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Dibandingkan dengan arteri, vena memiliki dinding pembuluh yang lebih tipis.
  • Kapiler, pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil. Dindingnya sangat tipis sehingga memungkinkan pembuluh darah untuk bertukar senyawa dengan jaringan sekitarnya, seperti karbon dioksida, air, oksigen, limbah, dan nutrisi.

Siklus jantung

Siklus jantung adalah urutan kejadian yang terjadi saat jantung berdetak. Berikut dua fase siklus jantung, yaitu:
  • Sistol, jaringan otot jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar dari ventrikel.
  • Diastol, otot jantung rileks terjadi pada saat pengisian darah di jantung
Tekanan darah meningkat di arteri utama selama sistol ventrikel dan menurun selama diastol ventrikel. Hal ini menyebabkan 2 angka yang terkait dengan tekanan darah. Tekanan darah sistolik adalah angka yang lebih tinggi dan tekanan darah diastolik adalah angka yang lebih rendah. Misalnya, tekanan darah 120/80 mmHg menggambarkan tekanan sistolik (120) dan tekanan diastolik (80).

Berbagai penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pada jantung

Penyakit jantung adalah istilah yang mencakup setiap gangguan pada jantung. Berikut berbagai gangguan pada jantung, di antaranya:
  • Aritmia, detak jantung yang tidak beraturan.
  • Arteri koroner, terjadi akibat adanya penumpukan plak yang menyumbat aliran darah di arteri koroner.
  • Gagal jantung, terjadi saat jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif.
  • Kardiomiopati dilatasi, terjadi saat bilik jantung melebar akibat adanya pelemahan otot jantung sehingga tidak bisa memompa darah dengan baik.
  • Kardiomiopati hipertrofik, merupakan kelainan genetik yang terjadi saat bilik kiri menebal sehingga menyulitkan darah untuk dipompa keluar dari jantung.
  • Stenosis pulmonal, terjadi saat katup pulmonal sulit membuka sehingga menyulitkan jantung untuk memompa darah dari bilik kanan ke arteri pulmonalis.

Darah

Darah merupakan komponen penting yang dibutuhkan tubuh. Tanpa adanya darah, maka organ di dalam tubuh Anda tidak bisa bekerja secara optimal. Menariknya, darah menyimpan banyak fakta mengejutkan yang mungkin tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Yuk, intip berbagai fakta tentang darah dalam ulasan berikut.

Darah berperan sebagai alat transportasi

arti warna darah haid bagi kesehatan
Darah adalah cairan berwarna merah yang membuat tubuh Anda bisa bekerja secara normal. Dalam tubuh, cairan ini berperan sebagai alat transportasi yang bertugas untuk mengangkut nutrisi, oksigen, hormon, dan berbagai senyawa penting lainnya ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan.
Di saat yang bersamaan, cairan ini juga bertugas untuk membawa zat sisa yang sudah tidak berguna lagi ke sistem ekresi atau pembuangan, termasuk ke dalam ginjal, paru-paru, dan hati.
Cairan juga ini membantu melawan kuman atau bakteri penyebab penyakit yang menyerang sistem imun.
Ada satu hal terakhir yang mungkin tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Cairan ini ternyata juga berperan untuk membawa panas ke kulit. Ya, cairan ini mampu membuat bagian luar tubuh Anda (seperti jari tangan dan kaki) tetap hangat karena panas yang dibuat di pusat tubuh, seperti jantung dan otot, di bawa ke area tersebut.

Jumlah volume darah anak dan orang dewasa sama

facial perawatan kulit dengan darah
Mengutip Livescience, Daniel Landau, dokter spesialis hematologi dan kanker di University of Florida Cancer Center mengatakan tubuh orang dewasa sehat rata-rata mengandung sekitar 4-5 liter darah.
Jika Anda kekurangan darah, Anda mungkin akan kehilangan sekitar 8-10 persen dari total berat badan Anda. Jadi, jika Anda memiliki berat badan 54 kilogram, maka sekitar 4-5 kilogram dari total berat badan Anda adalah darah.
Selain itu, Anda mungkin beranggapan bahwa jumlah volume darah orang dewasa dan anak-anak berbeda. Faktanya, jumlah volume dalam tubuh orang dewasa dan anak-anak sebenarnya sama. Namun, karena ukuran organ dalam tubuh anak relatif lebih kecil, maka volume cairan yang mengisi tubuh mereka tampak lebih banyak.

Darah terbuat dari banyak komponen

Cairan merah yang mengalir dalam tubuh Anda terdiri atas beberapa komponen. Setiap komponennya memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Secara umum, berikut berbagai komponen penyusun cairan yang menjadi sumber kehidupan ini.
1. Plasma darah
Lebih dari setengah komponen cairan ini adalah plasma darah. Cairan berwarna kuning bening ini mengandung air sebanyak 92 persen, sementara 8 persen sisanya merupakan campiran dari gula, lemak, protein, dan garam.
Tugas utama cairan plasma adalah mengangkut semua sel-sel darah bersama nutrisi, antibodi, produk limbah, protein, dan bahkan hormon ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan. Cairan plasma juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta garam, termasuk kalium, natrium, kalsium, klorida, bikarbonat, dan magnesium.

2. Eritrosit

Sel darah merah, atau yang juga disebut dengan eritrosit merupakan sel yang paling banyak terkandung dalam darah. Per detiknya, tubuh manusia bisa memproduksi sekitar 2 juta eritrosit dan diperkirakan ada sekitar 150 miliar eritrosit dalam setiap 1 ons darah Anda. Menariknya, stres bisa membuat tubuh memproduksi eritrosit 7 kali lipat lebih banyk dari jumlah tersebut!
Selain paling banyak, sel ini juga memiliki tugas penting. Bersama dengan hemoglobin, eritrosit bertugas untuk membawa oksigen dari paru ke seluruh tubuh serta mengakut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.  Hemoglobin sendiri merupakan protein khusus yang memberi warna merah pada eritrosit.
Sel ini berbentuk bulat dan di bagian tengahnya terdapat cekungan (bikonkaf) yang jika diamati menggunakan alat khusus nampak seperti donat. Tidak seperti banyak sel lainnya, eritrosit tidak memiliki nukleus (inti sel), sehingga mereka bisa berubah bentuk dengan mudah. Hal tersebutlah yang memudahkan eritrosit melewati berbagai pembuluh di tubuh Anda.
Eritrosit di produksi sumsum tulang dan dapat bertahan hidup sekitar empat bulan atau 120 hari. Persentase volume seluruh darah yang hanya terdiri dari eritrosit disebut hematokrit.

3. Leukosit

Di dalam tubuh, leukosit atau sel darah putih jumlahnya memang sedikit, yaitu sekitar 1 persen dari total volume darah Anda. Meski begitu, tugas leukosit tak boleh dipandang sebelah mata. Leukosit bertanggung jawab untuk melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini disebabkan karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut.
Sama dengan eritrosit, leukosit juga diproduksi di sumsum tulang dengan berbagai jenis yang berbeda-beda, meliputi limfosit, basofi, eosinofil, neutrofil, dan monosit. Semua jenis leukosit memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda terhindar dari infeksi penyebab penyakit. Tergantung jenisnya, leukosit bisa bertahan hidup cukup lama, entah itu dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun.

4. Trombosit

Tidak seperti eritrosit dan leukosit, trombosit sebenarnya bukan sel, melainkan fragmen sel yang berukuran sangat kecil. Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi). Ketika Anda mengalami luka, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin untuk menghentikan perdarahan sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area yang mengalami luka.
Di dalam darah, jumlah trombosit yang normal berkisar dari 150 ribu – 400 ribu per mikroluter darah. Jika jumlah trombosit dalam tubuh lebih tinggi dari kisaran normal, maka Anda berisiko mengalami pembekuan darah yang bisa menimbulkan penyakit stroke dan serangan darah.
Sebaliknya, jika trombosit Anda lebih rendah dari kisaran normal, maka Anda berisiko mengalami perdarahan hebat karena darah sulit membeku.

Darah manusia terdiri dari banyak jenis

cek golongan darah sendiri
Tahukah Anda bahwa setiap orang memiliki golongan darah (goldar) yang berbeda-berbeda? Perbedaan goldar ini didasari oleh ada tidaknya antigen pada eritrosit dan cairan plasma. Antigen sendiri dikelompokkan ke dalam delapan goldar dasar, yaitu A, B, AB, dan O. Setiap jenis goldar ini bisa positif dan negatif.
Secara umum, berikut penjelasan singkat dari masing-masing goldar.
  • A: Anda hanya memiliki antigen A pada eritrosit dan antibodi B dalam cairan plasma
  • B: Anda hanya memiliki antigen B pada eritrosit dan antibodi A dalam caira plasma
  • AB: Anda memiliki antigen A dan B pada eritrosit, tetapi Anda tidak memiliki antibodi A dan B di dalam plasma
  • O: Anda tidak memiliki antigen A dan B pada eritrosit, tetapi Anda memiliki antibiodi A dan B di dalam plasma
Beberapa orang juga memiliki penanda tambahan pada darahnya. Penanda tambahan ini disebut dengan rhesus (faktor Rh), yang dikelompokkan lagi menjadi “positif” atau “negatif” (artinya tidak memiliki faktor Rh). Misalnya begini, goldar Anda mungkin A+ (positif), sementara teman Anda B- (negatif).
Anda tak perlu khawatir jika Anda tak punya penanda tambahan. Pasalnya, ada atau tidaknya penanda tambahan tidak akan membuat Anda menjadi lebih sehat atau lebih kuat. Penanda tambahan hanya soal perbedaan genetik, seperti memiliki mata biru atau rambut merah.

Hanya sedikit orang dengan goldar AB negatif

tipe golongan darah
Goldar Anda AB negatif? Selamat! Anda termasuk kategori orang yang unik. Pasalnya, goldar ini terbilang sangat jarang ditemui. Hanya segelintir orang saja yang memiliki goldar AB. Hal ini bahkan sudah dibuktikan oleh para ahli.
Mengutip dari laman Medical Daily, para ahli dari Standford School of Medicine menemukan proporsi goldar dalam suatu kelompok masyarakat.
  • A positif: 35,7 persen
  • A negatif: 6,3 persen
  • B positif: 8,5 persen
  • B negatif: 1,5 persen
  • AB positif: 3,4 persen
  • AB negatif: 0,6 persen
  • O  positif: 37,4 persen
  • O negatif: 6,6 persen
Nah, dari temuan di atas sudah sangat jelas bahwa dibanding dengan goldar lainnya, goldar AB negatif memiliki proporsi yang lebih kecil. Meski begitu, hasil penelitian ini tidak bisa dijadikan acuan bahwa hanya sedikit orang yang memiliki goldar AB negatif di setiap negara. Hal ini karena proporsi goldar dalam satu kelompok akan tergantung pada latar belakang etnis dan wilayah negara.
Misalnya saja golongan darah B lebih banyak ditemukan pada orang Asia, sementara golongan darah O banyak ditemukan di Amerika Latin.

Spesialis hematologi, dokter yang menangani masalah darah

tes darah fungsi leukosit adalah
Jika Anda mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan darah, Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis hematologi. Dokter spesialis hematogi memiliki tugas untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan darah. Termasuk, penyakit kanker maupun non kanker yang memengaruhi komponen darah dan/atau organ yang memproduksi cairan ini, seperti limpa, sumsum tulang, dan kelenjar getah bening.
Sebelum memutuskan untuk berkonsultasi ke spesialis hematologi, Anda disarankan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait yang akan Anda pilih. Anda bisa mencari informasi dari website rumah sakit terpercaya, bertanya langsung pada dokter langganan Anda, membaca testimoni para pasien dari forum-forum di internet, atau bahkan menggali info dari suster atau karyawan di rumah sakit tempat dokter tersebut praktik.
Nah, ketika sudah menemukan dokter spesialis hematologi yang tepat, tanyakan semua hal yang memang Anda ingin ditanyakan. Mulai dari kondisi kesehatan, perkembangan penyakit, hingga pilihan pengobatan yang mungkin akan Anda terima. Seorang dokter profesional yang berpengalaman akan menjelaskan dengan baik semua pertanyaan yang Anda ajukan.

Donor darah punya banyak manfaat

Donor darah tidak hanya menguntungkan bagi penerimanya saja, tapi juga bermanfaat untuk pendonornya. Berikut beberapa manfaat donor darah yang harus Anda ketahui:

1. Bikin lebih bahagia

bahagia senang senyum wanita sehat
Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa pendonor yang ingin menolong sesana berisiko lebih rendah mengalami kematian dini ketimbang yang mendonor karena kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan sama sekali.
Tak hanya itu, menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan juga akan membuat kita merasa lebih bahagia. Rasa bahagia ini bisa ditumbuh karena Anda merasa berguna dan bermanfaat untuk orang lain.

2. Mencegah penyakit jantung

mencegah penyakit jantung keturunan
Kegiatan yang dapat menyelamatkan nyawa orang ini ternyata dapat menurunkan kekentalan darah jika dilakukan secara teratur. Kekentalan darah sendiri merupakan salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Jika darah yang mengalir di dalam tubuh terlalu kental, maka risiko terjadinya gesekan antara darah dan pembuluh juga semakin tinggi. Jika sudah terlanjur terjadi gesekan, maka sel-sel dinding pembuluh bisa mengalami kerusakan yang pada akhirnya memicu terjadinya penyumbatan (ateroskrelosis).

3. Membantu menurunkan berat badan

cara menurunkan berat badan saat puasa
Anda berencana menurunkan berat badan? Cobalah rutin donor darah. Pasalnya, kegiatan ini bisa jadi cara efektif untuk membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California, San Diego Amerika Serikat, rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori saat memberikan 450 ml darahnya, lho! Meski efektif membakar kalori, tapi perlu diingat juga bahwa kegiatan ini tidak dapat dijadikan sebagai pilihan program penurunan berat badan.
Anda tetap harus menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan makanan dan olahraga secara teratur supaya dapat mencapai berat badan yang ideal.

4. Menurunkan risiko kanker

efek samping donor darah
Dengan menjadi pendonor, Anda berarti ikut membantu tubuh dalam membuang kelebihan zat besi yang menumpuk di dalam tubuh. Dalam jumlah yang tepat, zat besi memang menawarkan banyak manfaat untuk tubuh.
Sebaliknya, pnumpukkan zat besi yang terlalu banyak dalam tubuh dapat meningkatkan radikal bebas yang bisa memicu penuaan dini dan penyakit kanker. Setidaknya itu yang ditemukan oleh salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal of National Cancer Institute. 

5. Mendeteksi penyakit serius

penyebab sirosis hati
Kegiatan satu ini bisa jadi salah satu cara mengatahui bagaimana kondisi kesehatan Anda, lho. Pasalnya, ketika Anda ingin melakukan kegiatan ini, Anda akan terlebih dahulu dicek kesehatannya.
Dokter akan memeriksa kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh, menanyakan riwayat kesehatan, hingga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa Anda berada dalam kondisi yang baik. Jadi selain membantu orang lain yang membutuhkan darah, Anda juga dapat mendapatkan cek kesehatan secara cuma-cuma.